Ahad, 14 Rabiul Akhir 1439 H / 31 Desember 2017 12:50 wib
Untukmu
Palestina, Inilah Bukti Cintaku
Oleh: Aruum Rumiatun, S.Pd. (Praktisi Pendidikan di
Kab. Tuban)
“Yerussalem
(Al-Quds) adalah ibu kota negara Israel”, pidato Donal Trump yang
disampaikan di gedung putih (7/12/2017) ini benar-benar telah membangunkan
singa yang tertidur. Pasalnya, sejak pernyataan tersebut berbagai aksi kecaman
dari kaum muslimin mencuat di berbagai negara, termasuk Indonesia pun tidak
ketinggalan turut ambil bagian.
Di
Indonesia, berbagai aksi dilakukan baik secara individu maupun berjamaah. Di
Jawa Timur, Jum’at 15/12/17, kurang lebih 200 ormas se-Jawa Timur beraliansi
melakukan aksi protes dengan melakukan mashiroh menuju Gedung Kedubes AS di
Surabaya Jatim. Puncaknya, hari Ahad 17/12/17 di Monas Jakarta dilakukan aksi
besar-besaran dengan jumlah laiknya aksi 212 tahun lalu. Para ulama, asatid,
termasuk dari jajaran pemerintahan juga turut ikut serta dalam aksi tersebut.
Bahkan
para artis yang biasa muncul di televisi seperti irfan hakim, Ramzi, Ari
Untung, Dude Herlino, Inggritpun juga turut serta menunjukan suara. Mereka
semua mendesak, pernyataan Donald Trump untuk segera dicabut. Yang tak kalah
mengharukan, penyanyi papan atas Melly Goslow secara langsung
berangkat ke Palestina sebagai Duta Kemanusiaan untuk menunjukkan
kepeduliaanya. MasyaAllah.
Mengapa Harus di Bela?
Dari
berbagai upaya pembelaan yang dilakukan oleh kaum muslimin di Indonesia bahkan
dunia, masih saja ada yang nyinyir “Kenapa Palestina harus dibela? Bukankah
Allah tak butuh dibela?" Hello, sobat apakah ketika orang tuamu didhzolimi
di depan matamu, kau diam seribu bahasa tak melakukan apa-apa? Palestina adalah
bagian dari islam dan islam adalah kita. Maka, sudah sangat wajib kita
melakukan pembelaan. Jika tidak mampu memberikan pembelaan secara langsung,
paling tidak suara kita, do’a kita atau apapun itu yang dapat membantu mereka,
saudara kita di Palestina
Secara
umum, kaum muslimin secara keseluruhan menyadari betul mengapa Palestina harus
dibela. Di kota ini terdapat Masjid Al-Aqsha, tempat mu’jizat Rasulullah yakni
Isra’ Mi’raj. Masjid Al-Aqsha adalah satu dari tiga masjid yang memiliki
keutamaan untuk melakukan safar menuju ke arahnya dan berpahala besar jika
shalat di dalamnya. Namun tidak ada salahnya jika penulis berusaha
mengungkapkan kembali agar kita semua semakin yakin, jalan pembelaan yang kita
pilih adalah kebenaran yang harus ditapaki.
Pertama,
Masjid Al-Aqsha merupakan kiblat pertama umat islam. Masjid ini sebagai kiblat
untuk menunaikan shalat, bahkan hingga 16-17 bulan setelah hijrahnya Rasulullah
SAW ke Madinah di tahun 624 M. Bagi umat islam, Masjid Al-Aqsha adalah masjid
yang sangat dimuliakan untuk diziarahi. Allah SWT menyebut Masjid Al-Aqsha
sebagai tempat yang sekelilingnya diberkahi.
“Maha
suci (Allah) yang telat memperjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari
Masjidil Haram ke Masjidil Al-Qsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar
Kami perlihatkankepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami...”(QS:
Al-Isra’ : 1)
Kedua,
Al- Quds kota yang didiapatkan dengan siraman darah para syuhada. Umat islam
menguasai Al-Quds pada tahun 637 M, di masa pemerintahan Amirul Mukmini Umar
Bin Khattab. Kemenangan perang Yarmuk, membawa pasukan Silam ke depan gerbang
Al-Quds. Setelah pengepungan selama 6 bulan, Patriach Sophoronius pemimpin
gereja kristen menyerahkan sendiri kunci kota Al-Quds kepada khalifah Umar Bin
Khattab dengan jaminan perlindungan sebagaimana termuat dalam ‘uhdah
Umariyyah’.
Sejak
saat itu, Al-Quds menjadi mengambil perhatian yang besar oleh kaum muslimin.
Setelahnya, ada panglima Perang besar Shalahudin Al-Ayubi yang telah berhasil
merebut kembali Al-Quds dari penguasaan pasukan Salib selama 90 tahun dengan
pengorbanan dan perjuangan dari kaum muslimin yang sangat luar biasa.
Akhirnya,
Palestina adalah tanah air kaum muslimin yang berstatus tanah kharajiyah dan
berlaku di atasnya Al-'Uhdah Umariyyah (Perjanjian Umar) antara kaum muslimin
dengan Nasrani Palestina, di mana diantaranya berisi klausul untuk tidak
mengizinkan seorang Yahudi tinggal satu malam pun di Yerusalem. Dan perjanjian
ini berlaku sampai hari kiamat. Maka, adalah wajar jika kaum muslimin tidak
akan pernah ridho jika Palestina di kuasai Yahudi (Israel).
Dari
beberapa fakta di atas meskipun sebenarnya masih sangatlah banyak
fakta-fakta lain yang belum diungkapkan oleh penulis, tentu kita sebagai umat
islam tidak bisa berdiam diri. Ini adalah masalah iman. Sehingga, siapapun
kita, bagaimanapun latar belakang kita, berikan dan tunjukan pembelaan kita
kepadanya. Takutlah kita jika mengingat firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya
dikhususkan bagi orang-orang yang berbuat dhzolim saja diantara kamu. Dan
ketahuilah bahwa E Allah sangat keras siksaNya.” (QS : Al-anfal:25)
Sungguh,
siksaan tidak hanya diberikan kepada mereka yang berbuat dhzolim saja, tetapi
orang-orang yang tidak turut serta berbuat dhzolimpun turut diberi siksa. Bukan
karena perbuatan dhzolimnya tetapi karena keterdiamannya terhadap kedhzoliman
yang ada dan ridho dengan itu semua.
Rasulullah
SAW juga bersabda :
"Sesungguhnya
Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orang-orang tertentu
hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka
mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat
demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu
itu". (HR Ahmad dan ath-Thabrani).
Oleh
karena itu, saudaraku tunjukkan pembelaanmu kepada Palestina, jika tidak dengan
kepergianmu ke Palsetina, maka dengan suara aksimu, atau dengan harta atau
paling tidak dengan do’a-do’a diujung malammu untuk mereka.
Dan
tulisan inilah, bagian dari bukti pembelaanku untukmu Palestina. Engkau adalah
bagian dariku, aku adalah bagian darimu. Kita mengimani Tuhan yang satu, Allah
SWT, meneladani Rasul yang satu, Rasulullah Muhammad SAW, dan pedoman hidup
yang satu, Al-Qur’an.
Selamanya
Palestina adalah milik kaum muslimin. Semoga, tulisan ini bisa menjadi hujjahku
nanti di hadapan Allah, ketika ditanya tentangmu, meski ku sadari coretan kecil
ini sungguh tak berarti bagimu. Namun, tetap untukmu Palestina, inilah bukti
cintaku padamu. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi
amal sholeh kita!
Labels:
Berita Terkini
Thanks for reading Untukmu Palestina, Inilah Bukti Cintaku. Please share...!
0 Comment for "Untukmu Palestina, Inilah Bukti Cintaku"